TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk, yang merupakan bank syariah BUMN hasil penggabungan, bakal memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti Rp 20,4 triliun.
"Jumlah aset dan modal inti itu menempatkan bank hasil penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset," kata Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN Hery Gunardi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.
Selain itu, lanjut dia, menjadikan Bank Syariah Indonesia sebagai 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.
Ia menyampaikan bahwa rencana penggabungan usaha bank syariah BUMN, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) kian dimatangkan.
Pada Jumat, perubahan ringkasan rancangan penggabungan usaha (merger) yang memuat tambahan penjelasan ihwal struktur, nama, dan logo bank baru telah dilakukan.
Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan bilamana seluruh prosesnya telah tuntas.
Disebutkan, kantor pusat bank hasil penggabungan akan berada di Jl. Abdul Muis No 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRIS.